Nganjuk, Jumat (9/6/2023) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Direktorat Jenderal (Ditjen) Perumahan memberikan Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) atau biasa dikenal dengan Bedah Rumah.
Di tahun 2023, terdapat 393 unit Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) di Kabupaten Nganjuk Provinsi jawa Timur. Bantuan ini spesifik diberikan kepada Petani Bawang agar mereka memiliki rumah layak huni.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menjelaskan bahwa bantuan ini merupakan bentuk perhatian pemerintah kepada masyarakat yang membutuhkan rumah layak huni dan juga sebagai bentuk upaya pengurangan jumlah pengangguran melalui kegiatan padat karya.
“Kami berharap program BSPS ini dapat meningkatkan kualitas hidup para penerima bantuannya dengan memiliki rumah yang lebih layak, sehat dan nyaman,” kata Menteri Basuki.
Direktur Jenderal Perumahan Kementerian PUPR Iwan Suprijanto menjelaskan bahwa tujuan utama dari program BSPS adalah untuk menggerakan masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) untuk membangun sekaligus meningkatkan kualitas rumah yang awalnya tidak layak huni menjadi rumah dengan kualitas layak huni, baik dari sisi keselamatan bangunan ataupun kesehatan penghuni yang meliputi faktor pencahayaan, aliran udara, dan ventilasi.
“Dalam pelaksanaan program BSPS pemerintah menyalurkan dana stimulan dengan membentuk kelompok masyarakat serta mendapat pendampingan dari Tenaga Fasilitator Lapangan (TFL). Kami ingin pembangunan rumah layak huni bisa dirasakan manfaatnya oleh seluruh masyarakat Indonesia,” kata Iwan.
Dari data yang dihimpun oleh Balai Pelaksana Penyediaan Perumahan Jawa IV, program BSPS di Kabupaten Nganjuk Provinsi Jawa Timur tersebar di 10 kecamatan dan 18 desa di tahun 2023. Salah satunya adalah Desa Sidokare Kecamatan Rejoso yang menerima 24 unit bantuan BSPS.
Atas bantuan program tersebut, Kepala Desa Sidokare Imam Masyhuri mengatakan, Kementerian PUPR telah menyelesaikan 24 unit rumah tidak layak huni melalui program BSPS dengan skema pengerjaan Padat Karya Tunai (PKT) dengan memperkerjakan pemilik rumah tersebut dan juga masyarakat sekitar.
“Program BSPS ini sangat bermanfaat bagi masyarakat di Desa Sidokare dalam mewujudkan hunian yang layak. Masyarakat penerima bantuan Program BSPS mendapatkan bantuan stimulan Rp20 juta per unit rumah yang digunakan untuk biaya pembelian material sebesar Rp17,5 juta dan upah tenaga kerja Rp2,5 juta,” kata Imam.
Salah satu penerima bantuan dari Desa Sidokare Kabupaten Nganjuk, Pairan yang merupakan seorang petani bawang mengatakan bahwa dirinya dan keluarganya sangat terbantu dengan adanya bantuan program BSPS. Bagi Paiman, program BSPS sangat bermanfaat bagi masyarakat yang berkeinginan untuk memiliki rumah layak huni.
“Saya sangat berterima kasih atas bantuan yang diberikan oleh pemerintah khususnya Kementerian PUPR. Sekarang rumah kami sudah bagus dan kalau hujan turun sudah tidak bocor lagi. Semoga bantuan seperti ini tetap berlanjut sehingga dapat dirasakan oleh warga kurang mampu lainnya yang tahun ini belum mendapatkannya,” harapnya.
(RRY)