Masih lekat di ingatan masyarakat Indonesia ketika sosok Ketua BEM Universitas Indonesia yaitu Manik Marganamahendra mengkritik para anggota DPR RI sebagai “Dewan Pengkhianat Rakyat” di gedung DPR RI pada tahun 2019.
Empat tahun kemudian, sosok Manik kembali naik ke permukaan. Bukan karena kritik terbarunya terhadap pemerintah, melainkan kabar dirinya yang mencalonkan diri sebagai bakal calon legislatif DPRD DKI Jakarta.
Kabar tersebut sontak membuat beberapa warganet terheran-heran. Banyak dari warganet yang menilai keputusan Manik yang mencalonkan diri sebagai anggota DPRD DKI Jakarta telah mencederai kepercayaan masyarakat terhadap aktivisme mahasiswa dalam mengkritik pemerintah.
Manik yang tampaknya sudah tahu akan situasi tersebut melalui media sosialnya langsung mengatakan bahwa, pengambilan keputusan untuk maju sebagai calon anggota DPRD DKI Jakarta merupakan pilihan tersulit dalam hidupnya.
“Saya yakin akan ada yang merasa terkhianati, akan ada yang merasa tak sejalan, akan ada kekecewaan,” tulisnya di akun Instagram @marganamahendra, Selasa (13/6/2023).
Manik sendiri terdaftar sebagai bakal calon legislatif DPRD DKI Jakarta dari partai Perindo untuk Pemilu 2024 Dapil 6 Jakarta yang mencakup wilayah, Kecamatan Makasar, Cipayung, Ciracas, dan Pasar Rebo.
Manik pun menjelaskan alasan mengapa dirinya memutuskan untuk masuk ke dalam pemerintahan. Salah satu alasan terkuatnya adalah dirinya merasa bahwa dirinya ingin memperluas cakupan aspirasi masyarakat untuk lebih didengar.
Menurut Manik, selama ini belum ada jembatan yang benar-benar menghubungkan antara masyarakat dengan pemerintah. Sehingga, aspirasi rakyat seringkali tidak tersampaikan.
“Kita selama ini tidak memiliki jembatan yang kemudian menyampaikan aspirasi masyarakat di grassroot,” kata Manik Marganamahendra.
Manik yang kini fokus terhadap isu-isu kesehatan sebelumnya aktif dalam berbagai kegiatan. Manik yang merupakan lulusan dari prodi Kesehatan Masyarakat kini fokus terhadap isu pengendalian tembakau. Di tahun 2020, Manik ikut serta menjadi bagian dari tim advokasi di National Committee on Tobacco Control hingga awal tahun 2023.
Dalam berbagai kegiatan, Manik ikut serta menyuarakan penolakan terhadap RUU Pertembakauan yang dianggap hanya menguntungkan industri rokok Indonesia. Manik pun menginginkan masyarakat Indonesia untuk bebas dari asap rokok.
“Katanya RUUP hadir untuk membela para buruh dan petani. Tapi, nyatanya mulai dari tata niaga sampai dengan bagi hasil cukai justru fokus pada pendapatan industri, industri ROKOK,” tulis Manik Marganamahendra di akun Instagramnya, dikutip hari Selasa (13/6/2023).
Kini Manik aktif di Think Policy sebagai petugas manajemen koalisi dan Indonesian Youth Council for Tobacco Control (IYCTC) sebagai pemimpin tim.
Dengan fokus di isu kesehatan, diharapkan sikap kritis dari Manik dapat tersampaikan kepada pemerintahan melalui dirinya yang mencoba masuk ke dalam sistem pemerintahan itu sendiri.
Dibandingkan menghujat keputusan Manik yang memilih untuk masuk ke dalam sistem untuk memperbaiki sistem. Ada baiknya kita berharap agar aspirasi masyarakat Indonesia dapat tersampaikan melalui pemikiran kritis yang dimiliki oleh Manik Marganamahendra.
(RRY)