Kapal selam untuk membawa wisatawan yang ingin melihat bangkai kapal Titanic dikabarkan menghilang di Samudera Atlantik.
Kapal yang bernama “Titan” dengan panjang 6,5 meter ini menghilang dari radar pantauan. Dalam kapal tersebut, setidaknya terdapat 5 korban hilang yang diantaranya merupakan 1 pilot, dan 4 orang penumpang yang merupakan wisatawan. Menurut situs OceanGate, kapal selam ini diduga menyelam hingga kedalaman 4.000m.
Kapal selam untuk wisata ini sendiri nyatanya mengangkut beberapa wisatawan penting. Karena untuk menikmati wisata kapal selam ini, setidaknya wisatawan harus mengeluarkan uang sebesar 3,7 miliar.
Kapal ini sendiri mulai turun melakukan penyelaman pada hari Minggu pagi. Namun, kapal hilang kontak dengan Polar Prince sekitar 1 jam 45 menit kemudian.
Sejumlah kemungkinan diutarakan ahli. Seorang profesor teknik kelautan di University College London, Alistair Greig, mengatakan bahwa kapal selam biasanya memiliki bobot jatuh, yang merupakan massa yang dapat dilepaskan dalam keadaan darurat untuk mengangkatnya ke permukaan menggunakan daya apung.
“Jika ada kegagalan daya dan/atau kegagalan komunikasi, ini mungkin terjadi, dan kapal selam akan terombang-ambing di permukaan menunggu untuk ditemukan,” kata Greig.
Greig juga menyebut skenario lain. Yakni kebocoran pada pressure hull, dalam hal ini prognosisnya tidak baik.
Sejauh ini, upaya pencarian sudah terus dilakukan. Adapun tim pencarian merupakan gabungan dari Amerika Serikat dan juga Kanada. Berbagai upaya pencarian sudah dilakukan, dan salah satunya adalah dengan menjatuhkan pelampung sonar yang berfungsi sebagai pemindai di bawah gelombang yang mampu menyelam hingga kedalaman hampir 4 km.
“Ini adalah daerah terpencil dan merupakan tantangan untuk melakukan pencarian di daerah terpencil itu,” kata Laksamana Penjaga Pantai AS John Mauger kepada wartawan.
“Kami menyerahkan semua aset yang tersedia untuk memastikan bahwa kami dapat menemukan kapal itu dan menyelamatkan orang-orang di dalamnya,” tambahnya.
“Masuk malam ini kami akan terus menerbangkan pesawat dan memindahkan kapal tambahan,” jelasnya, menambahkan bahwa para pejabat juga telah menghubungi kapal komersial untuk meminta bantuan.
