Polemik terkait renovasi Jakarta International Stadium (JIS) yang rencananya dilakukan guna persiapan Piala Dunia U-17 terus terjadi. Banyak pihak yang beranggapan bahwa pernyataan standar JIS yang tidak berstandar FIFA hanyalah agenda politik pihak tertentu saja.
Beberapa renovasi kini memang sedang direncanakan untuk memenuhi standar FIFA tersebut. Namun, beberapa pihak nyatanya mengklaim bahwa JIS sudah berstandar FIFA dan renovasi yang akan dilakukan semata-mata hanyalah permasalahan politik saja.
Namun, status JIS sebagai stadion sepak bola ini sendiri nyatanya dapat dipertanyakan. Pasalnya, sejak diresmikan pada 24 Juli 2022 lalu, nyatanya JIS baru menggelar dua event sepak bola. Dua event tersebut adalah, Grand Opening dengan pertandingan Persija Jakarta vs Chonburi FC dan juga event International Youth Championship (IYC).
Nyatanya, sejak 24 Juli 2022, JIS baru dua kali mengadakan event sepak bola. Sehingga status JIS sebagai stadion sepak bola menjadi pertanyaan besar. Rasanya, polemik mengenai kesiapan JIS untuk menjadi venue pertandingan sepak bola sudah terjadi beberapa kali.
Saat Indonesia akan menjamu Curacao, awalnya JIS direncanakan untuk menjadi venue pertandingan tersebut. Namun, PSSI beranggapan JIS belum memenuhi kelayakan 100% infrastruktur. Dimana kelayakan tersebut meliputi, area drop off tim, sirkulasi aktivasi terkait pertandingan di outer perimeter menumpak di barat utara.
Sehingga, sebenarnya polemik kesiapan JIS bukan pertama kalinya terjadi. Namun, pada akhirnya kembali menjadi isu hangat pasca Indonesia ditunjuk menjadi tuan rumah Piala Dunia U-17.
Terkait ketidaklayakan JIS yang dianggap tidak memenuhi standar FIFA, jika melihat dari hal-hal yang terjadi sebelumnya, rasanya hal tersebut cukup masuk akal.
Mulai dari JIS yang baru memainkan 2 event sepak bola dan JIS yang tidak dianggap layak untuk menjadi venue friendly match Indonesia vs Curacao, rasanya dapat dijadikan alasan yang cukup kuat untuk mengatakan bahwa JIS memang belum memenuhi standar FIFA.
Entah terdapat bumbu politik di dalamnya atau tidak, fakta yang diketahui sekarang adalah nyatanya JIS memang dalam beberapa waktu terakhir belum pernah menjalankan laga sepak bola sama sekali, dan hal tersebut rasanya dapat dijadikan parameter mengenai kesiapan JIS untuk menjalankan pertandingan sepak bola.
Terlebih, dalam beberapa tinjauan nyatanya beberapa akses atau fasilitas di JIS memang membutuhkan perbaikan. Perbaikan di JIS ini nyatanya memang dibutuhkan untuk memperbaiki kualitas dan juga memenuhi standar FIFA jika memang dibutuhkan.
Yang terpenting adalah, dibandingkan mengaitkan ketidaksiapan JIS sebagai venue Piala Dunia U-17 dengan politik. Ada baiknya masyarakat Indonesia fokus terhadap perbaikan yang akan dilakukan di JIS untuk kebaikan sepak bola Indonesia ke depannya.
(RRY)