Seluruh umat muslim di dunia kini sedang menyambut tahun baru hijriah 1 Muharram 1445 Hijriah. Sebagai negara yang berpenduduk mayoritas muslim, tentunya tahun baru hijriah diperingati sebagai hari yang sakral.
Penanggalan kalender hijriah sendiri didasari oleh siklus bulan. Namun, Penetapan kalender hijriah sebagai kalender bagi umat muslim sendiri didasarkan oleh perjalanan (Hijrah) Nabi Muhammad SAW dari Makkah menuju Madinah. Yang mana proses hijrahnya Nabi Muhammad SAW dilangsungkan pada 622 Masehi yang menjadi momen bersejarah umat Muslim yang kemudian dilanjutkan sebagai hari pertama dalam penanggalan kalender hijriah yaitu 1 Muharram Hijriah.
Dasar pengambilan keputusan ini ada pada di era Kekhalifahan Umar bin Khattab. Dengan persetujuan dari Usman bin Affan dan Ali bin Abi Thalib, tahun 622 Masehi yang merupakan tahun hijrahnya Nabi Muhammad SAW, menjadi tahun pertama dalam kalender hijriah.
Dari adanya momentum hijrahnya Nabi Muhammad SAW dari Mekkah ke Madinah yang akhirnya menjadi dasar dari penetapan kalender bagi umat muslim di seluruh dunia. Nyatanya hijrahnya Nabi Muhammad SAW pun menjadi makna lain dari tahun baru islam, selain menjadi awal mula penetapan kalender hijriah.
Makna Hijrah dalam Merayakan Tahun Baru Islam
Hijrah pada dasarnya memiliki 2 makna. Hijrah menurut zhahiriyah dapat diartikan sebagai proses perpindahan dari suatu tempat ke tempat lain yang dirasa lebih baik, seperti apa yang dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW saat melakukan hijrah dari Mekkah ke Madinah pada tahun 622 masehi yang akhirnya menjadi awal dari penanggalan kalender hijriah.
Di sisi lain, hijrah menurut ma’nawiyah dapat diartikan sebagai proses perubahan dari sesuatu menjadi sesuatu yang jauh lebih baik. Yang mana menjadi salah satu alasan Nabi Muhammad SAW berhijrah dari Mekkah ke Madinah karena dirasa penyebaran agama Islam di Madinah akan jauh lebih baik dari di Mekkah..
Lantas, apa makna hijrah bagi kita sebagai umat muslim?
Apakah kita harus berpindah tempat untuk mencari tempat yang lebih baik? Atau justru sebagai umat muslim hijrah yang dapat kita lakukan dalam hal refleksi diri untuk menjadi pribadi muslim yang lebih baik dan taat kepada Allah SWT?
Momentum tahun baru islam sebenarnya dapat dimaknai sama seperti tahun baru masehi. Kita dapat melakukan refleksi diri atas apa yang sudah kita jalani di tahun sebelumnya sembari berpikir dan merenungkan perubahan yang dapat kita lakukan di tahun baru yang telah kita masuki.
Kita tidak perlu berhijrah dari satu tempat ke tempat yang lain, namun kita dapat berhijrah dalam hal merubah diri menjadi pribadi yang jauh lebih baik dari tahun atau bahkan hari-hari kemarin. Karena pada dasarnya, hijrah menjadi diri yang lebih baik menjadi makna yang terpenting dalam merayakan tahun baru hijriah.