Puasa Ayyamul Bidh merupakan amalan sunnah yang sangat dianjurkan dalam agama Islam. Puasa dilakukan pada tiga hari di setiap bulan Hijriah, yaitu pada tanggal 13, 14, dan 15. Nabi Muhammad SAW mengajarkan umatnya untuk berpuasa pada hari-hari ini karena terdapat banyak pahala dan keutamaan yang dapat diperoleh.
Keutamaan Puasa Ayyamul Bidh
Salah satu hadis yang merujuk kepada puasa Ayyamul Bidh adalah hadis riwayat Abu Hurairah, bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda, “Puasa tiga hari pada setiap bulan itu seperti puasa sepanjang masa.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Dari hadis tersebut, dapat dipahami bahwa puasa Ayyamul Bidh memiliki keutamaan yang besar. Meskipun puasa hanya dilakukan selama tiga hari dalam sebulan, pahalanya sama dengan puasa sepanjang masa. Oleh karena itu, kesempatan untuk mendapatkan pahala tambahan dari Allah SWT adalah sangat besar.
BACA JUGA: Makna Hijrah dalam Menyambut Tahun Baru Islam 1445 Hijriah – MOST 1058
Selain mendapatkan pahala yang banyak, puasa Ayyamul Bidh juga dapat membersihkan diri dari dosa-dosa. Dalam hadis lainnya, Nabi Muhammad SAW bersabda, “Puasa tiga hari pada setiap bulan, ia menyamai puasa sepanjang masa, karena Allah ta’ala berkata, ‘Semua amal perbuatan anak Adam itu bagi dirinya sendiri, kecuali puasa. Puasa itu untuk-Ku, dan Aku sendiri yang akan memberikan pahalanya.’ (HR. Ahmad).
Dengan melakukan puasa Ayyamul Bidh, seseorang dapat menghapus dosa-dosanya dan mendekatkan diri kepada Allah. Ini adalah kesempatan bagi setiap Muslim untuk meningkatkan ibadahnya dan membersihkan hati serta jiwa dari kesalahan-kesalahan yang telah dilakukan.
Dilaksanakan Saat Pintu Langit Terbuka
Selain itu, puasa Ayyamul Bidh juga menjadi waktu yang baik untuk berdoa dan memohon kepada Allah. Nabi Muhammad SAW menyebutkan bahwa pintu-pintu langit dibuka pada hari Senin dan Kamis, dan setiap hamba yang berpuasa akan diampuni dosa-dosanya selama tidak menyekutukan Allah dengan sesuatu apapun. (HR. Tirmidzi).
Dengan berpuasa pada hari-hari Ayyamul Bidh, seseorang memiliki kesempatan untuk mendekatkan diri kepada Allah dengan berdoa dan memohon kepada-Nya. Ini adalah waktu yang sangat berharga untuk menghadap Allah dan mengungkapkan kebutuhan dan harapan kita kepada-Nya.
Pada dasarnya, puasa Ayyamul Bidh adalah amalan sunnah yang dianjurkan dan memiliki banyak keutamaan. Dengan berpuasa pada tiga hari di setiap bulan Hijriah, seseorang dapat mendapatkan pahala yang besar, membersihkan diri dari dosa-dosa, serta berdoa dan memohon kepada Allah. Mari manfaatkan kesempatan ini dengan sebaik-baiknya untuk meningkatkan kualitas ibadah dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Niat Puasa Ayyamul Bidh
Niat puasa Ayyamul Bidh dibaca seperti halnya membaca niat puasa sunnah yang lainnya. Berikut ini niat puasa Ayyamul Bidh yang dapat dibaca.
نَوَيْتُ صَوْمَ أَيَّامِ الْبِيْضِ لِلّٰهِ تَعَالَى
“Nawaitu shauma ayyâmil bîdl lilâhi ta’âlâ.”
Artinya, “Saya niat puasa Ayyamul Bidh (hari-hari yang malamnya cerah), karena Allah ta’âlâ.”
Tata Cara Puasa Ayyamul Bidh
Seperti puasa sunnah lainnya, pelaksanaan puasa Ayyamul Bidh memerlukan beberapa langkah atau syarat, yaitu:
- Membaca niat puasa Ayyamul Bidh.
- Makan sahur, yang sangat dianjurkan untuk dilakukan ketika mendekati waktu Subuh, sebelum imsak.
- Melaksanakan puasa dengan menahan diri dari hal-hal yang dapat membatalkan puasa, seperti makan, minum, dan sejenisnya.
- Menjaga diri dari segala perilaku yang dapat membatalkan puasa, seperti berbicara buruk, mengumpat, membicarakan orang lain secara negatif, dan perilaku lain yang tidak terpuji.
- Menyegerakan berbuka puasa ketika waktu Maghrib tiba dan membaca doa berbuka puasa.
Dengan mematuhi syarat-syarat tersebut, maka seseorang dapat menjalankan puasa Ayyamul Bidh dengan sempurna.
(RRY)