Ilustrasi pembunuhan (Foto: Canva)
Jagakarsa, Jakarta Selatan, dikejutkan oleh tragedi yang mengguncang batin warga setempat. Empat anak kecil yang tinggal di lingkungan tersebut ditemukan meninggal dunia dalam keadaan tragis di dalam sebuah kamar pada Rabu (6/12). Lebih mencengangkan lagi, ayah mereka yang diduga menjadi pelaku utama, berinisial PD alias P (41), juga menjadi korban dalam upaya bunuh diri.
Sebelumnya, PD telah dilaporkan terkait kasus Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) oleh pihak keluarga istrinya, D. Kapolres Metro Jakarta Selatan, Kombes Ade Ary Syam Indradi, mengungkapkan bahwa laporan tersebut diajukan di Polsek Jagakarsa. Pelaku seharusnya menjalani pemeriksaan terkait kasus KDRT, tetapi pemeriksaan tersebut urung terlaksana karena PD mengklaim sedang menjaga keempat anaknya di rumah sakit, menyusul tindakan kekerasan yang dialami istrinya.
“Saat akan melakukan pemeriksaan, Saudara P menyampaikan masih menunggu anak-anaknya karena ibunya masih di RS,” jelas Kombes Ade Ary Syam Indradi kepada wartawan pada Kamis (7/12).
BACA JUGA: Instabilitas Emosi Masyarakat Indonesia Terus Memakan Korban Jiwa
Lebih lanjut, Ade mengungkapkan bahwa korban D saat ini sedang dirawat di RSUD Pasar Minggu sebagai dampak dari aksi kekerasan yang dilakukan oleh suaminya. Hasil visum korban juga telah diterima dan sedang dalam proses pendalaman.
Namun, keadaan semakin mencekam ketika PD diduga hendak bunuh diri dan ditemukan dalam kondisi terluka di lokasi penemuan empat jasad anaknya. “Korban D sudah divisum, masih kami dalami. (P) Dirawat di RS, tadi kami juga sudah melakukan interogasi kepada yang bersangkutan,” tambahnya.
Tragedi ini semakin terperinci dengan penemuan sebuah pesan di lokasi kejadian yang bertuliskan ‘puas bunda, tx for all’ berwarna merah di lantai. Diduga tulisan itu berasal dari tangan terduga pelaku PD alias P, ayah dari keempat korban.
Mayat keempat anak tersebut, VA (6), S (4), Ar (3), dan As (1), menjadi saksi bisu dari sebuah kisah kelam yang mencoreng damai di Jagakarsa. Kini, masyarakat setempat dan pihak berwenang berduka atas kejadian tragis ini, sementara penyelidikan mendalam masih terus dilakukan untuk mengungkap fakta dan motif di balik peristiwa yang menggegerkan Jakarta Selatan ini. (*/)
(RRY)