Pernyataan Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto, mengenai partai kecil yang memiliki baliho lebih banyak dari pengurus mendapatkan tanggapan tajam dari Partai Solidaritas Indonesia (PSI). Sekretaris Jenderal PSI, Raja Juli Antoni, menegaskan bahwa PSI bukan lagi partai kecil, dan mengundang Hasto untuk membaca survei Indikator Politik Indonesia terkait alat peraga kampanye (APK).
Menurut Antoni, berdasarkan survei Indikator Politik Indonesia, APK paling banyak dimiliki oleh PDIP, sedangkan PSI menempati urutan ke-11. “Jadi, ada baiknya survei itu dibaca,” ungkap Antoni selama kunjungan Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep di Pati, Jawa Tengah, pada Minggu (17/12).
Antoni juga mengklaim bahwa PSI bukan lagi partai kecil, terutama sejak Kaesang Pangarep menjadi Ketua Umum. Jumlah kader PSI diklaim bertambah, dan pengurus partai telah merata hingga ke tingkat kecamatan dan desa.
Terkait temuan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) tentang partai yang diduga terlibat dalam transaksi triliunan rupiah, Antoni mendukung PPATK untuk membuka data tersebut. Ia menyatakan bahwa PSI sebagai partai terbuka dan transparan siap untuk adu data. Semua laporan keuangan kampanye PSI akan dipublikasikan, terutama jika diminta oleh PPATK.
“Semua laporan keuangan kampanye itu pasti akan di-published oleh PSI. Apalagi kalau yang minta PPATK. Ya, kita akan sampaikan,” kata Antoni dengan tegas.
Sebelumnya, Hasto Kristiyanto menyebut sebuah partai kecil yang tiba-tiba memiliki baliho banyak, merespons temuan PPATK tentang dugaan kenaikan transaksi mencurigakan kampanye peserta Pemilu 2024 hingga 100 persen. Meskipun Hasto tidak menyebut PSI secara spesifik, tanggapan tegas dari PSI menunjukkan kesiapan partai tersebut untuk berbicara secara terbuka dan mengadu data untuk membuktikan transparansi dan integritasnya. (*/)
(RRY)