National Pemilu

Menyingkap Kecurangan dalam Pemilu: Sorotan dari Habiburokhman

Pada Prime Time Pagi ini, Senin, (29/01/2024) dari Menara Imperium Kuningan Jakarta Selatan, Habiburrahman, Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) hadir untuk membahas temuan terbaru mengenai kecurangan dalam persiapan Pemilihan Umum (Pemilu). Suara hujan gerimis di tengah cuaca Jakarta tidak menghalangi pembahasan serius tentang bukti kecurangan yang diungkapkan oleh TKN.

Dalam diskusi tersebut, Habiburrahman menyampaikan dua temuan utama. Pertama, terkait peristiwa di Jawa Tengah, di mana seorang pimpinan partai politik diduga mengadakan pertemuan dengan para penyelenggara pemilu. Mereka mengakui kesulitan dalam Pilpres dan Pileg, merasa tertinggal dari Prabowo-Gibran. Lebih lanjut, terungkap rencana kecurangan dengan merusak surat suara, khususnya yang memilih Gerindra, PKS, dan NasDem.

“Karena merasa tertinggal dari prabowo gibran, mereka melakukan kecurangan dengan cara merusak surat suara untuk pilpres yang dirusak” ujar Habiburrahman.

Kedua, terkait peristiwa di Jember, Jawa Timur, melibatkan petugas pemilihan kecamatan (PPK) dan petugas pemungutan suara (PPS) dalam acara resmi di sebuah hotel. Dalam rekaman video, terlihat gestur salam metal yang disebut-sebut dilakukan oleh anak dari pengurus partai politik tertentu yang terafiliasi dengan calon presiden tertentu.

BACA JUGA: Gus Miftah Bantah Tudingan Politik Uang, Sebut Hubungan dengan Prabowo Hanya Silaturahmi

Habiburrahman menekankan bahwa bukti-bukti yang dikumpulkan sudah cukup matang. Terdapat informasi tentang infiltrasi partai politik dalam proses rekrutmen penyelenggara pemilu. Selain itu, bukti konkrit seperti video dan foto juga telah diidentifikasi.

Dalam diskusi selanjutnya, Habiburrahman membahas langkah-langkah yang akan diambil. Mereka menyatakan bahwa aduan akan diajukan ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP). Namun, yang lebih penting, mereka mengajak masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan dan membentuk satgas bersama yang terdiri dari semua paslon dan partai politik untuk mengawasi jalannya Pemilu.

Dalam pembahasan terakhir, Habiburrahman menyoroti masalah rekrutmen penyelenggara pemilu yang perlu dievaluasi. Ia mengusulkan adanya satgas bersama sebagai langkah antisipatif untuk mencegah kecurangan dan memastikan integritas Pemilu.

Dengan adanya temuan ini, masyarakat diingatkan untuk tidak hanya mengandalkan keyakinan pribadi, melainkan aktif mengawasi proses Pemilu. Harapannya, Pemilu 2024 dapat berlangsung dengan martabat dan tanpa adanya skandal kecurangan yang merugikan demokrasi. (*/)

(RRY)

×

 

Hello!

Click one of our contacts below to chat on WhatsApp

× hey MOST...